Coronavirus: Polisi Malaysia akan melacak 4.000 peserta acara masjid untuk tes Covid-19

Coronavirus: Polisi Malaysia akan melacak 4.000 peserta acara masjid untuk tes Covid-19

PUTRAJAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Polisi Malaysia akan melacak 4.000 peserta yang belum maju untuk dites Covid-19 setelah menghadiri pertemuan yang diadakan oleh gerakan misionaris Muslim bulan lalu, Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada Kamis (19 Maret).

Datuk Seri Ismail Sabri mengatakan polisi telah membuat keputusan untuk melacak mereka, karena ada kekhawatiran bahwa banyak yang pergi untuk pertemuan itu, yang diadakan oleh Jemaat Tabligh, belum diuji.

Pertemuan di Masjid Jamek Sri Petaling di Kuala Lumpur berlangsung dari 27 Februari hingga 1 Maret, menarik 16.000 pengikut, termasuk mereka yang melakukan perjalanan dari luar negeri.

“Sementara polisi mengatakan mereka akan melakukan ini, saya berharap mereka yang pergi untuk acara tersebut secara sukarela mendapatkan diri mereka diuji,” katanya dalam konferensi pers.

Mayoritas dari lebih dari 700 kasus Covid-19 yang tercatat di Malaysia sejauh ini berasal dari klaster Tabligh.

Negara-negara seperti Singapura, Brunei, Kamboja, Filipina, Thailand dan Vietnam juga telah melaporkan kasus infeksi yang berasal dari pertemuan tersebut.

Ismail Sabri juga mengatakan warga Malaysia yang telah pergi ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan lain di sana harus dikarantina selama 14 hari setelah mereka kembali.

Dia menanggapi laporan bahwa 83 warga Malaysia telah melakukan perjalanan ke provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia untuk menghadiri acara tersebut, yang menurut pihak berwenang Indonesia pada hari Kamis kini telah ditunda.

“Kami juga mendapatkan rincian dari Departemen Imigrasi tentang berapa banyak warga Malaysia yang berada di luar negeri dan kepulangan mereka yang diharapkan sehingga tindakan yang diperlukan dapat diambil,” katanya.

Namun, seorang peserta Malaysia pada pertemuan itu mengatakan dia tidak akan kembali sampai Malaysia mencabut perintah kontrol gerakannya.

The Star, mengutip sebuah laporan di portal berita Malaysiakini, mengatakan pengusaha dari Kuching, yang ingin dikenal hanya sebagai “Ustaz Addie” telah berada di Indonesia selama dua minggu sebelum pergi ke Gowa, Makassar, untuk bergabung dalam acara tiga hari.

“Mungkin saya akan pergi ke Jakarta setelah ini … jika aman bagi saya untuk menemukan produk untuk dijual (kembali ke rumah).

“Jika tidak aman, maka saya akan tinggal di Pontianak,” katanya, merujuk pada ibukota Kalimantan Barat Indonesia.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *